Jakarta, 21 Februari 2025 – Rano Karno, Wakil Gubernur DKI Jakarta, menyampaikan langkah konkret dalam menghadapi permasalahan sampah di ibukota. Ia menargetkan pembangunan empat fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di Jakarta untuk mengelola sampah dengan lebih efisien dan ramah lingkungan. Langkah ini diambil untuk mengatasi masalah sampah yang semakin kompleks dan memberikan solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah di Jakarta.
Rano Karno Soroti Krisis Sampah di Jakarta
Sampah menjadi masalah yang terus menghantui Kota Jakarta. Sebagai ibu kota negara dengan populasi yang terus berkembang, Jakarta menghadapi tantangan besar dalam hal pengelolaan sampah. Setiap harinya, Jakarta menghasilkan lebih dari 7.000 ton sampah, yang sebagian besar berasal dari rumah tangga, sektor komersial, dan industri.
Rano Karno, yang terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2024, menyadari betapa pentingnya pengelolaan sampah untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas hidup warga. “Permasalahan sampah di Jakarta bukan hanya soal volume yang terus meningkat, tetapi juga dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kami perlu solusi yang lebih inovatif dan berkelanjutan.” Ungkap Rano dalam konferensi pers yang diadakan di Balai Kota Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Apa Itu RDF dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Refuse Derived Fuel (RDF) merupakan teknologi yang mengubah sampah non-organik menjadi bahan bakar alternatif. Sampah yang tidak dapat didaur ulang akan diolah untuk menjadi bahan bakar yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi. RDF adalah salah satu solusi yang ramah lingkungan. Karena mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan menggantikan bahan bakar fosil dengan energi yang terbarukan.
Dalam proyek ini, pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan untuk membangun empat fasilitas RDF yang tersebar di beberapa titik strategis di Jakarta. Fasilitas RDF ini akan diintegrasikan dengan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien dan akan memiliki kapasitas pengolahan sampah yang lebih besar. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan Jakarta pada TPA dan mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
Rencana Pembangunan 4 RDF di Jakarta
Rano Karno menjelaskan bahwa pembangunan empat fasilitas RDF merupakan bagian dari upaya DKI Jakarta. Untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan ramah lingkungan. “Kami menargetkan empat fasilitas RDF yang akan beroperasi dalam waktu dekat. Lokasi-lokasi yang akan dipilih akan memperhatikan faktor aksesibilitas, ketersediaan lahan, serta dampak terhadap lingkungan sekitar,” katanya.
Proyek RDF ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengurangan sampah yang dibuang ke TPA, yang selama ini menjadi salah satu masalah terbesar di Jakarta. TPA Bantar Gebang di Bekasi, yang merupakan tempat pembuangan sampah utama Jakarta. Sudah mengalami kelebihan kapasitas dan dapat menimbulkan potensi bencana lingkungan.
Pembangunan fasilitas RDF ini diharapkan dapat mengurangi sampah yang dibuang ke TPA hingga 30%. Selain itu, energi yang dihasilkan dari proses pembakaran RDF akan digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan industri, sehingga dapat mendukung keberlanjutan energi di Jakarta.
Kolaborasi dengan Sektor Swasta dan Masyarakat
Untuk mewujudkan rencana ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bekerja sama dengan sektor swasta dan berbagai pihak terkait. Salah satu kerjasama yang sudah dijalin adalah dengan beberapa perusahaan penyedia teknologi pengolahan sampah dan energi terbarukan. Dalam hal ini, Rano Karno menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mengatasi masalah sampah secara lebih efektif.
“Kerja sama yang baik antara pemerintah dan sektor swasta akan menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah ini. Selain itu, kami juga akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mereka mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar,” tambah Rano.
Harapan Terhadap Pembangunan RDF
Pembangunan empat fasilitas RDF di Jakarta ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi permasalahan sampah yang semakin mengkhawatirkan. Rano Karno berharap, dengan adanya fasilitas RDF, Jakarta tidak hanya dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, tetapi juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran sampah.
“Proyek ini adalah bagian dari upaya Jakarta untuk menjadi kota yang lebih hijau dan berkelanjutan. Selain itu, kami juga berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam mengelola sampah dengan cara yang lebih ramah lingkungan,” ujar Rano.