Pejabat Rusia Kunjungi Indonesia dan Malaysia untuk Bahas Pertahanan

Pejabat Rusia
Pejabat Rusia

Jakarta, 21 Februari 2025 – Seorang pejabat tinggi Rusia tiba di Indonesia dan Malaysia pada awal pekan ini untuk membahas kerjasama di bidang pertahanan. Kunjungan ini diperkirakan akan mempererat hubungan bilateral antara Rusia dengan kedua negara di Asia Tenggara tersebut. Pembicaraan terkait peningkatan kerjasama pertahanan ini menjadi salah satu langkah strategis. Dalam memperkuat stabilitas regional serta menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Kunjungan Pejabat Rusia ke Indonesia dan Malaysia

Kunjungan pejabat Rusia ini, yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dimulai pada tanggal 19 Februari 2025. Ia dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia dan Malaysia dalam rangka memperkuat hubungan pertahanan kedua negara tersebut. Dalam kunjungan ini, Shoigu bertemu dengan para pejabat tinggi dari kedua negara untuk membahas kerjasama militer yang lebih intensif. Termasuk latihan militer bersama, pengembangan teknologi pertahanan, serta peningkatan kemampuan keamanan cyber.

“Kerjasama pertahanan antara Rusia, Indonesia, dan Malaysia telah menunjukkan hasil yang positif dalam beberapa tahun terakhir. Kami ingin melanjutkan upaya untuk memperdalam kerjasama ini, baik dalam hal pengadaan peralatan pertahanan maupun pelatihan personel militer,” kata Shoigu dalam pernyataannya setelah tiba di Jakarta.

Selain itu, Rusia juga berharap dapat memperkuat keterlibatan mereka dalam upaya menjaga keamanan kawasan. Terutama di wilayah Asia Tenggara yang dianggap strategis dalam skenario geopolitik global saat ini.

Tujuan Utama Kunjungan: Penguatan Kerjasama Pertahanan

Kunjungan ini memiliki tujuan utama untuk membahas beberapa aspek penting dalam kerjasama pertahanan, antara lain:

  1. Latihan Militer Bersama: Indonesia dan Malaysia sudah beberapa kali melaksanakan latihan militer bersama Rusia. Kedepannya, latihan militer ini akan lebih sering dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan koordinasi dalam operasi militer. Terutama dalam menghadapi ancaman terorisme dan bencana alam.
  2. Transfer Teknologi dan Peralatan Pertahanan: Rusia berencana untuk menawarkan teknologi dan peralatan pertahanan terbaru mereka kepada Indonesia dan Malaysia. Meliputi pesawat tempur, sistem pertahanan udara, serta peralatan militer lainnya. Hal ini bertujuan untuk membantu kedua negara meningkatkan kemampuan pertahanan mereka di tengah ketegangan geopolitik yang semakin meningkat.
  3. Keamanan Cyber: Mengingat semakin pentingnya perlindungan infrastruktur kritis dalam dunia digital, Rusia dan kedua negara ASEAN ini juga berencana untuk meningkatkan kerjasama dalam hal keamanan siber. Shoigu mengungkapkan bahwa serangan siber menjadi ancaman besar bagi banyak negara, dan kerja sama dalam bidang ini akan memperkuat pertahanan negara-negara tersebut.

Respons Indonesia dan Malaysia

Kunjungan pejabat Rusia ini disambut baik oleh pemerintah Indonesia dan Malaysia. Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa kerjasama pertahanan dengan Rusia merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara. “Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan hubungan pertahanan dengan Rusia, terutama dalam hal peningkatan kapasitas militer dan kemampuan teknologi pertahanan,” ujar Prabowo.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Malaysia, Mohamad Sabu, juga menegaskan bahwa kerjasama dengan Rusia sangat penting bagi Malaysia. Dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di kawasan Asia Tenggara. “Kerjasama ini penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan pertahanan kami serta menjalin hubungan yang lebih erat dengan negara-negara besar seperti Rusia,” kata Mohamad.

Pemerintah Malaysia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam hubungan internasional, dengan tetap menjaga hubungan baik dengan negara-negara besar lainnya seperti Amerika Serikat, China, dan negara-negara ASEAN lainnya.

Peran Kerjasama Pertahanan dalam Stabilitas Kawasan

Kawasan Asia Tenggara kini menjadi salah satu titik panas dalam peta geopolitik dunia. Ketegangan di Laut Cina Selatan, ancaman terorisme. Serta pergeseran kekuatan global menjadikan kerjasama pertahanan antar negara di kawasan ini semakin penting. Dalam hal ini, Indonesia dan Malaysia memandang Rusia sebagai mitra strategis dalam memperkuat kapasitas pertahanan mereka.

Selain itu, kerjasama pertahanan ini juga diharapkan dapat berperan dalam menjaga stabilitas regional yang lebih luas. Sebagai bagian dari Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) dan forum internasional lainnya, Rusia memiliki pengaruh besar dalam kebijakan pertahanan global. Dengan mempererat hubungan dengan Rusia, Indonesia dan Malaysia berharap dapat lebih kuat dalam menghadapi ancaman bersama, seperti terorisme internasional, krisis kemanusiaan, dan konflik bersenjata.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *