Jakarta, 6 Februari 2025 – Pemerintah Indonesia memastikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur akan terus berlanjut hingga tahun 2029. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa proyek ini akan menjadi prioritas nasional untuk mewujudkan pusat pemerintahan yang modern, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Proyek Strategis yang Terus Berjalan
Kini, di bawah kepemimpinan Prabowo, proyek ini akan terus mendapatkan dukungan, baik dari anggaran negara maupun investasi swasta.
“Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan ini sesuai dengan rencana awal.
Anggaran dan Tahapan Pembangunan Ibu Kota Nusantara 2029
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp48,8 triliun untuk periode 2025–2029 guna mendukung kelanjutan pembangunan IKN. Selain dana APBN, pemerintah juga membuka peluang besar bagi investasi asing dan swasta dalam pengembangan kawasan ini.
Tahapan pembangunan yang akan berjalan dalam lima tahun ke depan mencakup:
- 2025–2026: Penyelesaian tahap awal gedung-gedung pemerintahan, termasuk kantor presiden dan kementerian utama.
- 2026–2027: Pengembangan infrastruktur transportasi, termasuk jaringan jalan, kereta ringan (LRT), dan sistem transportasi berbasis energi hijau.
- 2027–2028: Pemindahan bertahap aparatur sipil negara (ASN) dan beberapa instansi pemerintahan ke IKN.
- 2028–2029: Penyempurnaan fasilitas pendukung, seperti rumah sakit, sekolah, serta kawasan bisnis dan perumahan bagi masyarakat umum.
Tantangan dan Harapan
Meski proyek ini memiliki banyak potensi positif, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Beberapa organisasi lingkungan menyoroti dampak ekologis dari pembangunan ini, mengingat Kalimantan adalah salah satu paru-paru dunia dengan keanekaragaman hayati yang tinggi
Baca Artikel Lainnya : Polisi Tangkap 14 Orang Terkait Sindikat Uang Palsu di Banten dan Jawa Barat
Selain itu, aspek sosial juga menjadi perhatian, terutama bagi masyarakat lokal di sekitar kawasan IKN.
Kesimpulan
Pembangunan Ibu Kota Nusantara hingga tahun 2029 merupakan langkah strategis dalam pemerataan pembangunan di Indonesia. Keberlanjutan proyek ini akan menjadi ujian bagi pemerintah dalam menciptakan kota masa depan yang cerdas, hijau, dan inklusif.